MAKASSAR, SULAWESI SELATAN (Kabar PROFESIANA.co.id) – Nurul Hidayat, salah seorang karyawan tenaga kependidikan (tendik) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berhasil mendapatkan Sertifikat Pustakawan.
Perempuan kelahiran Wajo tahun 1992 memperoleh Sertifikat Pustakawan setelah mengikuti tes uji kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Pelatihan “Lintas Kajima”, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Tengah, Semarang, 5-11 Oktober 2025.
“Alhamdulillah, saya satu-satunya pustakawan yang lolos sertifikasi,” kata Yaya, sapaan akrab Nurul Hidayat SIP MIP.
Yaya lulus sertifikasi pustakawan dengan keahlian dalam bidang (a) bagaimana cara mendeskripsikan bibliografis bahan pustaka, dan (b) bagaimana menentukan titik akses kepengarangan.
Ia mengaku beruntung karena dirinya mengikuti Program Sertifikasi Kompetensi Pustawakan atas biaya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI.
“Saya beruntung karena saya ikut program sertifikasi kompetensi atas biaya Dikti, sedangkan peserta lain yang
keseluruhannya berjumlah 516 orang dengan berbagai bidang kompetensi, umumnya atas biaya sendiri,” ungkap Yayat.
Program Sertifikasi Kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Pelatihan “Lintas Kajima” dilakukan dalam tiga tahap seleksi. Seleksi tahap pertama diikuti kurang lebih 4.500 orang, kemudian berguguran pada tahap berikutnya, dan pada seleksi tahap ketiga hanya tersisa 516 orang, termasuk Nurul Hidayat.
Para peserta berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan, termasuk dari perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta se-Indonesia.
“Dari keseluruhan utusan perguruan tinggi dan lainnya, hanya saya yang lolos ke tahap ketiga dalam bidang kompetensi pustakawan. Banyak yang ikut tes kompetensi pustakawan, termasuk banyak juga yang berstatus ASN, tapi hanya saya sendiri yang lolos, ,” papar Yaya.
Ia mengaku menggunakan biaya pribadi untuk berangkat ke Semarang dan juga mendapat tambahan uang transport sebesar Rp500 ribu dari kampus dan Rp500 ribu dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unismuh Makassar.
“Biayanya sebenarnya ditanggung Dikti tapi kita disuruh menggunakan biaya sendiri dulu dan nanti diklaim untuk digantikan.
Total biaya yang saya keluarkan sebesar Rp16 juta, mulai dari tiket pesawat pergi pulang, transport lokal, dan biaya yang dibayarkan ke LSP Lintas Kajima. Untung ada uang yang sudah lama saya kumpulkan untuk beli motor, jadi itumi yang saya pakai dulu, karena digantiji nanti,” tutur Yaya.
Nurul Hidayat yang kelahiran Bontang, Kepualaun Riau, mulai bekerja di Unismuh Makassar dan ditempatkan di Perpustakaan Pusat Unismuh Makassar pada 15 November 2015.
Yaya adalah sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan dari UIN Alauddin Makassar dan juga magister (S2) Perpustakaan dan Informasi Islam dari UIN Alauddin. (Rls/Ans/Why)