Menelisik dari perspektif historis, domino tergolong jenis permainan (me) rakyat berskala global. Pertama kali diperkenalkan pada masa kekuasaan Kaisar Hui Tsung oleh abdi kerajaan bernama Keung Tai Kung. Baru pada masa kekaisaran Kao Tsung sebagai penerus Kaisar Hui Tsung (1127-1163 M), permainan domino menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Bermula dari daerah Naples dan Vanice Italia (Eropa) hingga merangsek ke dataran Asia dan memasuki wilayah Indonesia. Permainan domino disinyalir berasal dari tradisi warga Tionghoa dan masuk ke Indonesia pada abad ke-12 atas jasa para penjelajah dan pedagang Tionghoa, Cina.
Di Indonesia, beragam istilah untuk domino. Di Jawa, istilah “gaplek” atau “gaple”. Istilah ini berasal dari kata “gapple” (bahasa Inggris) yang berarti gap atau celah yang mengacu pada cara pemain menyusun ubin dengan cara memanfaatkan celah-celah untuk mencocokkan angka. Dalam bahasa Cina, disebut “gupai”.
Karena domino sudah dianggap permainan rakyat, disenangi semua strata sosial, di seluruh Indonesia telah mengenalnya dengan penamaan berbeda. Bagi masyarakat di Pulau Jawa menyebut “gaplek/gaple”, di Surabaya (Jawa Timur) menamai “ceqi”, di Sumatera Selatan dikenal “main santing”, di Jambi dengan nama “balak”, di Suku Makassar disebut “domi”, dan Suku Bugis dinamai “domeng”.
Kata domino berasal dari bahasa Latin, yaitu “dominus” yang berarti tuan rumah. Ada dua jenis bahan domino, yaitu keramik (ubin) dan kertas (kartu). Seperti halnya permainan catur, domino telah ditetapkan sebagai cabang olahraga (otak/pikir). Karena itu, sudah terbentuk organisasinya, yaitu Persatuan Olahraga Domino Seluruh Indonesia (PORDI).
Permainan domino bagi masyarakat Indonesia berfungsi sebagai alat perekat kerukunan dan persatuan. Permainan domino dalam bentuk perlombaan kerap mewarnai hajatan, seperti pernikahan, sunatan, perayaan hari kemerdekaan, dan lain-lain. Bahkan, di pos ronda atau keamanan, permainan domino dijadikan pengusir rasa kantuk.
Sebagai tradisi yang sudah melekat dalam kehidupan bermasyarakat, permainan domino kadang dijadikan ajang perjudian. Permainan domino yang dibarengi taruhan uang merupakan pelanggaran hukum dan dikenai sanksi pidana kurungan (penjara) dan atau denda.
Terkait permainan domino, tanggal 1 September 2025, viral di berbagai platform media. Sebuah unggahan foto beredar yang menampilkan permainan domino yang dilakoni Abdul Kadir Karding (Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/P2MI), Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan), Andi Rukman Nurdin Karumpa (Wakil Ketua Umum PB PORDI), dan Azis Wellang (Pengusaha Kaya dari Sulawesi Selatan).
Konteks permainan domiono viral itu serangkaian suatu acara/pertemuan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Dua orang pemain adalah pengurus KKSS, dua orang menteri, Menteri P2MI dan Menteri Kehutanan. Permainan domino itu tidak akan heboh dan menjadi isu nasional, seandainya tidak dilakoni pula Azis Wellang yang nota bene menjabat Wakil Bendahara Umum KKSS.
Mengapa keberadaan Azis Wellang dinilai bumerang? Nama Azis Wellang mencuat ketika tersangka kasus pembalakan liar di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah pada November 2024 oleh Ditjen Gakkum KLHK. Namun, sejak 14 Februari 2025 dinyatakan bebas dengan terbitnya Surat Penghentian Penyidikan atas nama Muhammad Azis Wellang Nomor S.01/BPPHLHK-IV.SWI/PPNS/02/2025.
Pembalakan liar (illegal logging) terjadi di hutan dan pelanggaran hukum. Hal itu, tentu saja, kewenangan utama bagi Kementerian Kehutanan. Kehadiran dan kebersamaan Menteri Kehutanan dan Azis Wellang dalam permainan domino dapat menimbulkan efek domino dari kaca mata politik. Spekulasi dan penafsiran negatif berpeluang muncul dari peristiwa permainan domino.
Efek domino adalah reaksi berantai yang bersifat kumulatif yang dihasilkan saat satu peristiwa menimbulkan serangkaian peristiwa lainnya. Permainan domino pejabat negara dan pelaku yang oernah ditersangkakandan sudah dinyatakan bebas, tetap saja memunculkan polemik dan prasangka. Kendati berbagai dalih dilontarkan sebagai pembenaran oleh pejabat tersebut.
Efek domino dari suatu peristiwa permainan domino dapat berujung pada tumbal. Teka-teki nasib Abdul Kadir Karding selaku Menteri P2MI yang hanya menjabat 11 bukan termasuk lima menteri yang dirombak atau di-reshuffle dalam jajaran Kabinet Merah Putih pada Senin sore (8/9/2025) masih menyimpan tanda tanya.
Pencopotan Abdul Kadir Karding dalam Kabinet Merah Putih masih tetap misterius? Presiden Prabowo mencopot atau mengganti para menterinya tentu didasari pertimbangan. Apakah pencopotan Politisi PKB sebagai efek domino dari permainan domini? Wallahua’lam Bissawab.
Makassar, 11 September 2025
Penulis: Anshari, Redaktur Eksekutif